Demi Allah..!!!
Tidak akan kering darah orang yang mati syahid hingga bidadari datang menjemputY
dan kedua mataY bernikmat-nikmat menyaksikan cahaya kecantikan dan kemolekan yang baru sekali itu di lihatY.
Sungguh dia adalah Bidadari surga, jeli mataY, cantik wajahY, perawan selamaY, seumpama permata yaqut yang indah .
Tidak pernah ia tersentuh jin dan manusia,, halus lagi merdu suaraY, tegap semampai tubuhY, hitam tergerai rambutY, sungguh tinggi nilai dan standarY.
Cantik luar biasa, molek tiada tara, genitY mempesona, Indah bercelak mataY, lentik menawan kuku-kukuY sedap bicaraY dan enak di dengar telinga.
PenciptaanY menakjubkan, akhlakY menakjubkan, perhiasanY beraneka ragam, penuh cinta dan kasih sayang , tidak pernah mengenal bosan, cintanya semata-mata untuk kalian dan tidak pernah mengenal laki-laki lain.
Dia selalu bermain cinta dengan kalian sesuai dengan selera yang kalian inginkan.
SeandaiY dia menampakkan kukuY, maka pudar dan padamlah cahaya bulan purnama. Seandainya dia memperlihatkan gelangY pada malam hari, niscaya akan terang cahaya alam persada, seakan pagi menyingsing di luar waktu.
SeandaiY dia menampakkan pergelangan tanganY, tentu akan terpikat seluruh manusia. Andaikan dia muncul antara langit dan bumi, akan semerbaklah keduaY dengan keharumanY. Andaikan dia meludah di lautan, pasti akan tawarlah seluruh samudra, Dan, Andaikan telapak kakiY menginjak tanah berpasir, serta merta akan tumbuh rerumputan di atasY.
Setiap kali kalian melihatY ,akan bertambah-tambah kecantikanY, Setiap kali kalian bercinta denganY, yg sudah lawa itu,maka akan bertambah pula lawaY.
Maka, pantaskah seorang yang berakal, setelah mendengar Info tentang Bidadari yang begitu cantik dan menawan serta menyenangkan dalam segala-galaY, lantas dia hanya duduk-duduk tanpa ada upaya menjemput dan meminangY??
Pemuda mana, yang tidak gandrung untuk meminangY ??
Yaa Rabb……. Izinkanlah Hamba Meminangnya..
“Wahai Peminang Bidadari,
Jika engkau hendak menyuntingY,
Maka inilah maharnya (Perang)!
dan Ia pasti di dahulukan.
(Syaikh Mujahid Abdullah ‘Azzam rahimahullah)